Saat Sulawesi berkutat dalam penanganan dampak tsunami dan gempa di Palu dan Donggala, gunung Soputan di Sulawesi Utara meletus, namun keadaan diyakini cukup aman karena dalamradius 4km tidak ada pemukiman.
Letusan gunung yang terletak di di Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara itu trjadi pada Rabu (3/10) pukul 08.47 WITA, terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 39 mm dan durasi sekitar 6 menit.
Kolom abu dengan tekanan kuat teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut, seperti disebutkan dalam keterangan tertulis Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Disebutkan, pengamatan Gunung Soputan PVMBG melaporkan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 4.000 meter di atas puncak kawah atau 5.809 m di atas permukaan laut.
Hujan abu vulkanik diperkirakan jatuh di daerah di barat-barat laut Gunung Soputan, namun tidak mengganggu penerbangan. Sejauh ini Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado yang berada di Tenggara Gunung Soputan, tetap beroperasi normal.
Menurut Sutopo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, sudah membagikan masker, namun masyarakat belum perlu mengungsi karena masih aman. Dianjurkan warga tak melakukan aktivitas di radius 4km, dan kebetulan di radius itu tak ada pemukiman.
Betapa pun, masyarakat harus mewaspadai potensi ancaman aliran lahar yang dapat terjadi setelah terjadinya erupsi, ketika material letusan terbawa oleh air, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan, seperti Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu.
Sejauh ini, Gunung Soputan berada pada Status Level III (Siaga).
Sumber : BBC